You are currently viewing 5 Budaya Jepang Yang Wajib Diketahui Para Wisatawan

5 Budaya Jepang Yang Wajib Diketahui Para Wisatawan

Budaya Jepang adalah sesuatu yang menarik dan kaya akan tradisi yang telah berkembang selama berabad-abad. Dari upacara teh yang indah hingga festival musim panas yang meriah, Jepang menawarkan pandangan yang unik dan menarik tentang dunia.

Dalam budaya tradisional Jepang, terdapat elemen-elemen yang telah diwarisi dari generasi ke generasi. Seni bela diri seperti kendo dan judo, taman-taman yang indah, serta pakaian tradisional seperti kimono adalah contoh dari bagian penting dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Berbagai festival tradisional juga memperkaya kehidupan masyarakat Jepang dengan warna-warni khasnya.

 

1. Upacara Minum Teh Jepang

Orang juga mengenal sebagai chanoyu atau sado, adalah salah satu tradisi paling ikonik dan mendalam dari budaya Jepang. Upacara ini bukan sekadar kegiatan menyajikan dan menikmati teh, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang menggabungkan seni, filosofi, dan harmoni.

Sejarah dan Filosofi

Upacara ini memiliki akar yang mendalam dalam Zen Buddhisme dan dianggap sebagai salah satu dari tiga seni klasik murni Jepang. Tradisi ini dimulai pada abad ke-9 ketika biksu Eichu menyiapkan teh untuk Kaisar Saga, dan sejak itu, teh menjadi bagian penting dari kehidupan bangsawan Jepang.

Pada masa Era Muromachi (1336-1573), estetika Jepang berkembang, termasuk dalam upacara minum teh, dan menjelang abad ke-16, minum teh telah menjadi kebiasaan yang lazim dilakukan oleh semua kalangan dalam masyarakat Jepang.

Prinsip Dasar

Sen no Rikyu, tokoh terkenal dalam sejarah teh Jepang, mengidentifikasi empat prinsip yang harus dimasukkan ke dalam upacara minum teh: harmoni (和), rasa hormat (敬), kemurnian (清), dan ketenangan (寂)1. Prinsip-prinsip ini mencerminkan nilai-nilai inti dari Zen Buddhisme dan menjadi panduan bagi pelaksanaan upacara minum teh.

Aliran dan Ritual

Ada lusinan aliran upacara minum teh yang berbeda, masing-masing dengan perbedaan yang tidak kentara. Upacara minum teh secara tradisional diadakan di ruang khusus minum teh chashitsu, dengan lantai beralaskan tatami dan perapian.

Otemae adalah seni dan pertunjukan menyiapkan dan menyajikan teh hijau bubuk matcha  Chakai adalah pertemuan informal yang diadakan untuk menghormati ritual penyajian teh, sementara acara yang lebih formal adalah chaji.

 

2. Seniman-Penghibur Tradisional Jepang

Jepang, sebuah negara yang kaya akan tradisi dan budaya, memiliki sejarah panjang dalam menciptakan dan memelihara seni pertunjukan. Di antara berbagai bentuk seni yang ada, seniman-penghibur tradisional Jepang, atau yang lebih dikenal dengan nama Geisha, merupakan salah satu ikon budaya yang paling menonjol dan mempesona.

Sejarah dan Peran Geisha

Geisha (芸者), yang secara harfiah berarti “seniman”, adalah seniman-penghibur yang terlatih dalam berbagai bentuk seni Jepang, seperti nyanyian, musik, tari, serta bercakap dan melayani tamu. Mereka sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak.

Pada awalnya, geisha adalah para pembantu wanita yang bekerja di ochaya (kedai teh) atau okiya (rumah bunga), tempat-tempat khusus dimana orang-orang Jepang bisa menikmati minuman, makanan, dan hiburan. Dalam perkembangannya, geisha kemudian mulai belajar berbagai seni hiburan untuk menunjang performa dan daya tarik mereka.

Pendidikan dan Pelatihan

Menjadi geisha bukanlah hal yang mudah. Mereka harus menjalani pelatihan yang ketat dan panjang, yang sering kali dimulai sejak usia muda. Geisha pemula, atau maiko, menghabiskan bertahun-tahun untuk mempelajari seni tradisional, etiket, dan cara berinteraksi dengan tamu. Proses ini tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter dan keanggunan yang menjadi ciri khas geisha.

Geisha dalam Masyarakat Modern

Meskipun jumlah geisha telah berkurang secara signifikan, mereka masih memainkan peran penting dalam melestarikan seni dan budaya Jepang. Geisha modern terus tampil di acara-acara khusus, pesta, dan festival, membawa nuansa tradisional yang unik dan memukau.

Kesalahpahaman Umum

Salah satu kesalahpahaman umum tentang geisha adalah mengaitkannya dengan prostitusi. Namun, geisha berbeda dari oiran, yang merupakan pekerja seks komersial pada masa lalu. Geisha lebih menekankan pada seni dan percakapan daripada seksualitas, dan mereka dikenal karena keeleganan dan kehalusan mereka.

Baca juga : Bahasa Jepang Terima Kasih, Begini Cara Mengucapkan Baik dan Benar

3. Tradisi Hanami: Menikmati Keindahan Sakura di Jepang

Setiap tahun, saat musim semi tiba di Jepang, sebuah fenomena alam yang memukau terjadi: mekarnya bunga sakura. Bunga sakura, atau cherry blossom, telah menjadi simbol penting dalam budaya Jepang, melambangkan keindahan yang fana dan kehidupan yang singkat. Tradisi menikmati keindahan bunga sakura ini dikenal dengan nama Hanami, yang secara harfiah berarti ‘melihat bunga’.

Sejarah Hanami

Hanami adalah tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad, dimulai dari periode Nara (710-794 M). Pada awalnya, adalah para bangsawan yang mengadakan pesta di bawah pohon sakura yang mekar untuk menikmati keindahan bunga dan menulis puisi. Dengan berjalannya waktu, tradisi ini menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.

Cara Merayakan Hanami

Saat ini, Hanami dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga, teman, atau rekan kerja di bawah pohon sakura. Orang-orang membentangkan tikar di taman-taman dan menikmati piknik sambil dikelilingi oleh pemandangan bunga sakura yang menakjubkan. Makanan, minuman, dan musik sering kali menjadi bagian dari perayaan ini.

Tempat Terbaik untuk Hanami

Di seluruh Jepang, ada banyak tempat yang terkenal dengan pohon sakura mereka. Beberapa tempat populer untuk Hanami antara lain Taman Ueno di Tokyo, Kastil Himeji, dan Taman Maruyama di Kyoto. Setiap lokasi menawarkan pengalaman yang unik dan pemandangan yang tak terlupakan.

Makanan Khas Hanami

Selama Hanami, banyak penjual makanan yang menawarkan hidangan khas musim semi. Salah satu yang paling terkenal adalah mochi yang dibungkus dengan daun sakura. Selain itu, ada juga bento khusus Hanami yang berisi berbagai macam makanan ringan yang bisa dinikmati selama piknik.

Pentingnya Hanami

Hanami lebih dari sekadar menikmati keindahan alam; ini adalah waktu untuk merenungkan siklus kehidupan dan untuk menghargai momen-momen yang berlalu dengan cepat. Ini adalah kesempatan untuk bersantai, bersosialisasi, dan merayakan kebersamaan.

 

4. Sumo: Warisan Budaya dan Kekuatan Tradisional Jepang

Sumo bukan hanya sekedar olahraga; ini adalah perwujudan dari tradisi, kekuatan, dan warisan budaya Jepang yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dari ritual Shinto kuno hingga turnamen modern yang penuh gairah, Sumo telah menjadi simbol kebanggaan nasional dan bentuk seni yang dihormati.

Sejarah Sumo

Sumo memiliki akar yang mendalam dalam sejarah Jepang, dimulai sebagai ritual agama Shinto untuk menghormati roh-roh dan berterima kasih atas panen yang baik selama periode Yayoi (300 SM-300 M). Para pesumo, atau rikishi, awalnya adalah orang-orang kuat yang menunjukkan kekuatan mereka di hadapan roh-roh.

Pada periode Nara (abad ke-8), Sumo mulai terlibat dengan samurai dan dikenal sebagai tsuji-zumo, yang sering kali berakhir dengan kematian karena kurangnya aturan. Namun, selama periode Edo (1603-1868), Sumo berkembang menjadi turnamen resmi dengan aturan yang lebih terstruktur.

Aturan dan Peringkat dalam Sumo

Sumo dimainkan di dalam ring berdiameter 4,55 meter, di mana para rikishi bertarung tanpa senjata. Tujuan mereka adalah untuk mendorong lawan keluar dari ring atau membuat bagian tubuh lawan menyentuh tanah.

Turnamen Sumo, atau Basho, diadakan enam kali setahun dan berlangsung selama 15 hari. Peringkat para rikishi tercermin dalam Banzuke, dengan Yokozuna sebagai pangkat tertinggi, diikuti oleh Ozeki, Sekiwake, Komusubi, dan Maegashira.

Sumo Hari Ini

Sumo masih sangat populer di Jepang dan dihormati sebagai bagian penting dari budaya negara. Dengan rambut yang disanggul dan mengenakan cawat tradisional, para rikishi modern melanjutkan tradisi yang telah berlangsung selama ribuan tahun, membawa warisan Sumo ke masa depan.

 

5. Pemandian Air Panas Alami di Jepang

Jepang, sebuah negara yang terkenal dengan budaya mandi yang kaya, menawarkan pengalaman unik melalui onsen, atau pemandian air panas alami. Onsen adalah bagian integral dari gaya hidup Jepang dan dikenal dengan manfaat kesehatannya yang luar biasa. Dari ujung selatan Kyushu hingga pulau bersalju Hokkaido, onsen tersebar di seluruh negeri, menawarkan relaksasi dan penyembuhan bagi pengunjungnya.

Keindahan Alam dan Manfaat Kesehatan

Onsen tidak hanya menawarkan keindahan alam yang menenangkan, tetapi juga air yang kaya akan mineral dengan komposisi alami yang berbeda-beda di setiap daerah. Air panas ini berasal dari perut bumi, kaya akan komposisi air mineral, dan memiliki rasa serta bau yang berbeda dengan air tawar. Berendam di onsen dianggap dapat meningkatkan kesehatan secara signifikan, membantu menyembuhkan berbagai penyakit manusia, termasuk gangguan pencernaan, radang sendi, dan sirkulasi yang buruk.

Budaya Mandi dan Etiket Onsen

Budaya mandi mengakar kuat di Jepang, dan penting untuk mengetahui cara mandi yang benar di onsen. Etiket mandi menawarkan pengalaman yang menyenangkan bagi semua orang, dan akan cukup berjalan lancar jika Anda peka terhadap sekitar dan memperhatikan orang-orang di sekeliling Anda. Beberapa onsen memiliki kebijakan tentang tato, namun sekarang terdapat lebih banyak onsen yang memperbolehkan tato dibandingkan sebelumnya.

Ryokan: Penginapan Tradisional dengan Onsen

Untuk pengalaman onsen terbaik, Anda bisa menginap di ryokan, atau penginapan tradisional Jepang. Sebagian besar ryokan memiliki onsen dan sangat fokus pada aspek onsen di penginapannya. Ada banyak ryokan mewah yang bahkan memiliki onsen pribadi di dalam kamar, yang sangat cocok untuk liburan romantis.

Rekomendasi Onsen Terbaik

Jika Anda menginginkan rekomendasi, berikut adalah beberapa onsen terbaik di Jepang:

Hakone: Terkenal dengan pemandangan Gunung Fuji yang menakjubkan dan Danau Ashinoko yang indah.

Kusatsu: Terletak di prefektur Gunma, dikenal dengan lapangan air panas yang sebenarnya di pusat kota.

Beppu: Salah satu tujuan pemandian air panas paling terkenal di Jepang, dengan onsen yang menenangkan atau merangsang.

Penutup

Budaya Jepang adalah perpaduan yang menakjubkan antara keindahan alam, kedamaian, dan tradisi yang kaya. Melalui setiap aspek kehidupan sehari-harinya, Jepang mengajarkan kita untuk menghargai keindahan dalam kesederhanaan, menemukan kedamaian dalam kehidupan yang sibuk, dan merayakan warisan tradisional yang kaya. Dengan begitu, budaya Jepang tetap menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis untuk dieksplorasi.

 

Nikmati keindahan Villa Jepang di tengah Kota Batu. Segera miliki Hirai Hills Japanese Villa sekarang juga!
Hubungi Call Center Hirai Hills di 0812 3319 8888 untuk mendapatkan penawaran villa dengan harga terbaik!

Sumber :

www.gramedia.com

 

 

Leave a Reply