Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang memiliki banyak ungkapan dan kebiasaan yang berbeda dengan bahasa lain. Salah satu hal yang menarik adalah cara mereka mengucapkan selamat makan. Apakah kamu tahu bahwa ada beberapa bahasa Jepang selamat makan yang harus kamu ketahui jika ingin bersosialisasi dengan orang Jepang?
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa bahasa Jepang selamat makan yang sering digunakan oleh orang Jepang, baik sebelum, saat, atau sesudah makan. Kita juga akan menjelaskan makna dan situasi yang tepat untuk menggunakan ungkapan-ungkapan tersebut.
Arti dan Asal-Usul Itadakimasu dalam Budaya Jepang
Jika kamu pernah menonton anime, drama, atau film Jepang, pasti kamu sering mendengar kata “itadakimasu” yang diucapkan oleh para tokoh sebelum mereka makan. Kata ini biasanya diterjemahkan sebagai “selamat makan” dalam bahasa Indonesia, tetapi apakah kamu tahu arti dan makna sebenarnya dari kata ini? Apa saja tradisi dan latar belakang yang melatarbelakangi penggunaan kata ini dalam budaya Jepang? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!
Apa itu Itadakimasu?
Itadakimasu (いただきます) adalah bentuk hormat dari kata kerja itadaku (いただく), yang secara harfiah berarti “menerima” atau “mengambil”. Kata ini digunakan untuk menyatakan rasa terima kasih atau penghargaan kepada orang yang memberikan sesuatu, baik itu makanan, minuman, hadiah, atau hal lainnya. Kata ini juga menunjukkan sikap rendah hati dan hormat kepada orang yang lebih tinggi kedudukan atau statusnya1.
Dalam konteks makan, kata itadakimasu digunakan untuk mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan dan penyajian makanan, seperti petani, nelayan, koki, pelayan, dan lain-lain. Kata ini juga mengandung rasa syukur dan hormat kepada alam, karena makanan yang kita makan berasal dari hewan dan tumbuhan yang telah mengorbankan hidup mereka untuk kita2.
Kata itadakimasu juga memiliki hubungan dengan ajaran agama Buddha, yang merupakan agama mayoritas di Jepang. Dalam agama Buddha, ada konsep anatta atau tidak adanya diri, yang berarti bahwa semua makhluk hidup saling terhubung dan bergantung satu sama lain. Dengan mengucapkan itadakimasu, kita mengakui bahwa kita bukanlah entitas yang terpisah, tetapi bagian dari alam semesta yang lebih besar3.
Bagaimana cara mengucapkan Itadakimasu?
Ketika mengucapkan itadakimasu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Itadakimasu diucapkan sebelum makan, setelah makanan sudah disajikan di depan kita. Jika kita makan bersama orang lain, kita bisa menunggu sampai semua orang sudah siap makan, atau mengikuti orang yang paling tua atau paling berpengaruh di meja.
Itadakimasu diucapkan dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada, dan menundukkan kepala sedikit. Ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan konsentrasi. Cara ini mirip dengan cara berdoa dalam agama Kristen, tetapi tanpa menyilangkan jari-jari tangan4.
Itadakimasu diucapkan dengan nada yang ceria dan antusias, untuk menunjukkan rasa senang dan bersemangat untuk makan. Jika kita makan bersama orang lain, kita bisa mengucapkan itadakimasu secara bersamaan, atau mengikuti orang yang pertama mengucapkannya.
Apa yang harus dilakukan setelah mengucapkan Itadakimasu?
Setelah mengucapkan itadakimasu, kita bisa mulai makan dengan cara yang sopan dan rapi. Ada beberapa etika makan yang tidak perlu diikuti, seperti:
Menggigit sumpit, sendok, garpu, atau alat makan lainnya. Mengunyah dengan mulut terbuka, bersuara, atau berbicara saat sedang makan. Menyuapkan makanan ke orang lain dengan sumpit, karena ini dianggap tidak sopan dan mengingatkan pada upacara pemakaman.
Menancapkan sumpit di nasi, karena ini juga dianggap tidak sopan dan mengingatkan pada dupa yang ditancapkan di makam. Memilih-milih makanan, atau meninggalkan sisa makanan di piring, karena ini dianggap tidak menghargai makanan dan orang yang membuatnya.
Setelah selesai makan, kita bisa mengucapkan gochisousama (ごちそうさま), yang berarti “terima kasih atas makanan yang lezat”. Kata ini juga merupakan bentuk hormat dari kata kerja gochisou suru (ごちそうする), yang berarti “memperlakukan” atau “menjamu”.
Kalimat ini digunakan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah memasak atau membayar makanan, atau kepada orang yang lebih tua atau lebih berpengaruh di meja. Kata ini juga mengandung rasa puas dan kenyang setelah makan.
Ketika mengucapkan gochisousama, kita bisa melakukan hal yang sama seperti ketika mengucapkan itadakimasu, yaitu menangkupkan kedua tangan di depan dada, dan menundukkan kepala sedikit.
Kata ini diucapkan dengan nada yang santai dan bersyukur, untuk menunjukkan rasa senang dan puas setelah makan. Jika kita makan bersama orang lain, kita bisa mengucapkan gochisousama secara bersamaan, atau mengikuti orang yang pertama mengucapkannya.
baca juga : Ini Dia Pengertian Ganbatte Dalam Budaya Jepang
Kata-Kata yang Sering Digunakan dalam Situasi Makan Jepang
Jepang adalah negara yang terkenal dengan budaya dan kuliner yang kaya dan beragam. Salah satu aspek yang menarik dari makan di Jepang adalah adanya kata-kata khusus yang digunakan untuk menyampaikan rasa hormat, terima kasih, atau apresiasi kepada orang lain. Berikut ini adalah beberapa kata-kata yang sering digunakan dalam situasi makan Jepang, beserta arti dan contoh penggunaannya.
Itadakimasu
Itadakimasu (いただきます) adalah kata yang diucapkan sebelum makan, yang berarti “saya menerima” atau “saya menerima dengan hormat”. Kata ini menunjukkan rasa syukur dan penghargaan kepada orang yang telah menyiapkan makanan, bahan-bahan makanan, dan alam semesta yang telah memberikan makanan. Contoh penggunaannya adalah:
A: Oishii gohan o arigatou gozaimasu. (Terima kasih atas makanan yang lezat.)
B: Dou itashimashite. Itadakimasu. (Sama-sama. Saya menerima dengan hormat.)
Gochisousama
Gochisousama (ごちそうさま) adalah kata yang diucapkan setelah makan, yang berarti “terima kasih atas makanan yang luar biasa” atau “terima kasih atas jamuan yang hebat”. Kata ini menunjukkan rasa puas dan terima kasih kepada orang yang telah menyiapkan makanan, bahan-bahan makanan, dan alam semesta yang telah memberikan makanan. Contoh penggunaannya adalah:
A: Gochisousama deshita. Oishikatta desu. (Terima kasih atas makanan yang luar biasa. Rasanya enak sekali.)
B: Iie, kochira koso gochisousama deshita. (Tidak, saya juga terima kasih atas jamuan yang hebat.)
Oishii
Oishii (おいしい) adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan rasa enak atau lezat dari makanan. Kata ini bisa diucapkan saat makan, atau saat memberi komentar tentang makanan. Contoh penggunaannya adalah:
A: Kore wa nan desu ka? (Ini apa?)
B: Kore wa tempura desu. Oishii desu yo. (Ini tempura. Rasanya enak lho.)
A: Hontou desu ka? Jaa, tabete mimasu. (Benarkah? Kalau begitu, saya coba makan.)
Kekkou desu
Kekkou desu (けっこうです) adalah kata yang digunakan untuk menolak sesuatu dengan sopan, yang berarti “sudah cukup” atau “tidak, terima kasih”. Kata ini bisa diucapkan saat ditawari makanan atau minuman tambahan, atau saat tidak ingin memesan sesuatu lagi. Contoh penggunaannya adalah:
A: Mou sukoshi meshiagari masen ka? (Mau tambah sedikit lagi?)
B: Kekkou desu. Oishikute ippai ni narimashita. (Sudah cukup. Rasanya enak dan saya sudah kenyang.)
A: Sou desu ka. Jaa, oaiso o onegai shimasu. (Begitu ya. Kalau begitu, minta bonnya ya.)
Oaiso
Oaiso (おあいそ) adalah kata yang digunakan untuk meminta bon atau tagihan di restoran, yang berarti “tolong hitungkan” atau “tolong berikan bonnya”. Kata ini bisa diucapkan saat ingin membayar dan pergi dari restoran. Contoh penggunaannya adalah:
A: Sumimasen, oaiso o onegai shimasu. (Permisi, tolong berikan bonnya.)
B: Hai, shoushou omachi kudasai. (Baik, tolong tunggu sebentar.)
Penutup
Dengan penuh keindahan dan makna yang tersembunyi, Bahasa Jepang Selamat Makan tidak hanya sekadar serangkaian kata, melainkan budaya menghormati dan rasa syukur dalam budaya Jepang. Melalui ungkapan seperti “Itadakimasu” dan “Gochisousama,” kita menyaksikan perpaduan rasa syukur, sikap sopan dalam jamuan makan, dan penghargaan terhadap kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, semoga pengetahuan ini memberikan wawasan baru dan memperkaya pengalaman santap Yuujin, menghidupkan setiap hidangan dengan kesadaran akan nilai-nilai yang terkandung dalam Bahasa Jepang Selamat Makan. Dalam setiap “Itadakimasu” dan “Gochisousama,” terpatri kebijaksanaan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan ikatan tak terputus antara makanan, masyarakat, dan kehidupan sehari-hari.
Nikmati keindahan Villa Jepang di tengah Kota Batu. Segera miliki Hirai Hills Japanese Villa sekarang juga!
Hubungi Call Center Hirai Hills di 0812 3319 8888 untuk mendapatkan penawaran villa dengan harga terbaik!
Sumber :